IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Awal Pekan

Diterbitkan pada Senin, 07 October 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan hanya mampu menguat terbatas pada perdagangan Senin (7/10). Sentimen global diyakini masih membayangi laju indeks.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan secara teknikal IHSG mengindikasikan kenaikan.

"Namun, penguatan ini diperkirakan hanya bersifat sementara," kata Dennies dalam risetnya, dikutip Senin (7/10).
 
Ia bilang lesunya pertumbuhan sektor jasa dan manufaktur AS menjadi sentimen negatif di pasar ekuitas. Indeks sektor jasa tercatat 52,6 pada September. Realisasi ini turun ketimbang posisi Agustus 2019 yang bertengger di level 56,4. Kinerja sektor manufaktur tak kalah lesunya, yaitu sebesar 47,8 atau terendah sejak Juni 2009.
 
Akan tetapi, dengan pelemahan data ekonomi tersebut investor meyakini bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan demi stabilitas ekonomi AS.

"Saat ini, fokus investor adalah data jumlah pekerjaan AS yang rutin diumumkan setiap bulan," imbuhnya.

Ia memprediksi IHSG akan melaju di rentang support 6.030-6.046 dan resistance 6.077-6.092.

Senada, Analis Senior KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko meramalkan IHSG mampu menguat terbatas. Alasannya, secara teknikal, IHSG berhasil menyentuh posisi di atas 6.020 pada penutupan perdagangan pekan lalu.
 
IHSG terpantau menguat pada penutupan perdagangan Jumat (4/10). Indeks ditutup di level 6.061 naik tipis 22,73 poin atau 0,38 persen.

Itu menandakan, sambung dia, risiko koreksi ke 5.900 terhindarkan untuk sementara waktu.

"Sehingga kami rekomendasi untuk mengambil posisi buy di saham big cap dan lapis dua pilihan," tuturnya.

Ia memperkirakan IHSG akan berada di rentang 6.100-6.150.

Sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak menguat pada perdagangan Jumat (4/10). Dow Jones loncat 1,42 persen menjadi 26.573. Lalu, S&P 500 naik 1,42 persen ke posisi 2.952. Sedangkan, Nasdaq Composite bertumbuh 1,4 persen menjadi 7.982.


Kembali