IHSG Diramal Tertekan Sentimen Global

Diterbitkan pada Jumat, 22 November 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan akan bergerak lesu pada perdagangan Jumat (22/11). Sentimen penetapan suku bunga acuan Bank Indonesia, 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) yang dilakukan BI Kamis (21/11) kemarin tak banyak mendorong laju IHSG.

"Tekanan dari global masih mempengaruhi pergerakan IHSG," kata Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan dalam risetnya dikutip Jumat (22/11).

Sebelumnya, Bank Sentral mempertahankan suku bunga di level 5 persen. Selain itu, bank sentral juga menurunkan batas Giro Wajib Minimum (GWM) di bank umum konvensional dan syariah sebesar masing-masing 50 basis poin, menjadi 5,5 persen dan 4 persen.

Secara teknikal, ia bilang IHSG mengindikasikan potensi pelemahan. Ia memprediksi IHSG akan bergerak di level support 6.081-6.099 dan resistance 6.136-6.155.
 
"Pergerakan diperkirakan akan cukup terbatas dikarenakan minimnya sentimen pendorong," imbuhnya.

Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi meramalkan indeks saham akan bergerak konsolidasi. Ia memperkirakan faktor global membayangi laju IHSG.

"Diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung terkonsolidasi pada support 6.100 dan resistance 6.180," katanya.

Ia menuturkan investor berspekulasi dukungan kongres AS pada demonstran di Hongkong akan mempersulit prospek kesepakatan perdagangan AS-China yang akan berlangsung pada bulan ini. Presiden Donald Trump diperkirakan akan menandatangani undang-undang yang mendukung demonstran di Hongkong.

IHSG terpantau berhenti di zona merah pada perdagangan Kamis (21/11). Indeks ditutup di level 6.117 turun 37,74 poin atau 0,61 persen.

Sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak melemah. Indeks Dow Jones turun 0,20 persen ke posisi 27.766, S&P 500 turun 0,16 persen ke level 3.103, dan Nasdaq Composite turun 0,24 persen menjadi 8.506. (ulf/agt)


Kembali