Kabar Pasar : Jalan Mulus Proyek Jalan Tol, Pertumbuhan Ekonomi Direvisi

Diterbitkan pada Rabu, 17 February 2021

Bisnis.com,JAKARTA – Kabar dari sejumlah ekonomi menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Rabu (17/2/2021), mulai dari rencana jalan mulus proyek jalan tol hingga revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021.

Proyek jalan tol diramal mulus berkat kehadiran Indonesia Investment Authority, lembaga pengelola investasi yang baru dibentuk pemerintah. Tak ketinggalan tren kenaikan harga minyak membuat kontraktor untuk menambah  program kerjanya. Lalu ada juga kabar pengembangan energi terbarukan.

Berikut beberapa rincian isu-isu terkini seputar emiten dan pemangku bisnis di Indonesia:

  1. Jalan Mulus Proyek Tol

Lembaga Pengelola Investasi (LPI) menawarkan sejumlah proyek jalan tol yang dikelola oleh perusahaan pelat merah kepada calon mitra investasi. Langkah  tersebut dilakukan guna mengurangi beban fiskal pemerintah yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur di tengah pandemi Covid-19. Dari total 223 proyek dan tiga program, disusutkan menjadi 210 proyek dan 10 program.

  1. Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2021 dari rentang 4,5% hingga 5,5% year on year (yoy) menjadi rentang 4,3% hingga 5,3% yoy.

  1. Akselerasi Rute Kargo Mendesak

Maskapai nasional menyusun strategi  untuk memperkuat penetrasi rute penerbangan domestik, khususnya  jalur kargo. Hal tersebut  dilakukan meski jumlah penumpang menyusut saat musim libur panjang di tengah pandemi.

  1. Tren kenaikan Harga Minyak

Melambungnya harga minyak mentah membuat kontraktor mengambil ancang-ancang untuk menambah  program kerjanya pada tahun ini. Harga minyak dan permintaan menjadi faktor eksternal dalam menentukan tambahan program kerja, termasuk produksi minyak dan gas bumi (migas).

  1. Pengembangan Energi Terbarukan

Pemerintah akan bertumpu pada  pembangkit listrik tenaga surya ( PLTS) untuk mencapai target porsi energi baru terbarukan sebesar 23% dalam bauran energi nasional pada 2025.PLTS akan menjadi raja baru menggantikan PLTU batu bara.


Kembali