Lonjakan Surplus Neraca Dagang Masih Topang Laju IHSG

Diterbitkan pada Selasa, 16 April 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih berlanjut pada Selasa (16/4). Realiasasi neraca perdagangan bulan lalu masih akan menopang laju indeks.

Dennies Christoper Jordan, Analis Artha Sekuritas mengatakan neraca perdagangan Maret 2019 melebihi perkiraan pasar. Bukan hanya kembali surplus, jumlahnya juga melonjak dibandingkan Februari 2019. 

"Dari dalam negeri data neraca perdagangan mencatat surplus di atas ekspektasi pasar," ungkap Dennies dalam risetnya. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus neraca perdagangan Maret 2019 mencapai US$540 juta. Angkanya lebih tinggi US$210 juta dari posisi bulan sebelumnya yang hanya US$330 juta.
 
Respons positif pasar pun diramalkan berlanjut sampai hari ini. Terlebih, Dennies melihat kondisi global juga sedang kondusif. 

"IHSG diprediksi menguat, support 6.403-6.419 dan resistance 6.446-6.457," terang dia. 

Sebaliknya, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memprediksi IHSG akan tertekan dari segi teknikal. Ia melihat pasar saham Indonesia masih berada dalam tren pelemahan. 
 
"Sehingga kami prediksikan IHSG bergerak cenderung tertekan pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6.390-6.442," papar Lanjar melalui risetnya. 

RTI Infokom mencatat IHSG berhasil berbalik menguat 0,45 persen ke level 6.435 pada Senin (15/4). Sayangnya, mayoritas pelaku pasar asing justru menarik dananya, sehingga mereka tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp344,8 miliar di all market. 

Sementara itu, bursa saham Wall Street hampir bergerak stagnan atau melemah tipis tadi malam. Dow Jones terpantau turun 0,1 persen, S&P500 0,06 persen, dan Nasdaq Composite 0,1 persen.


Kembali