IHSG Diprediksi Makin Loyo Akibat Tingginya Aksi Jual

Diterbitkan pada Selasa, 23 April 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi semakin tertekan pada perdagangan Selasa (23/4). Mayoritas pelaku pasar masih akan menarik dananya dari pasar saham

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memperkirakan pelemahan IHSG berpotensi terbatas. IHSG diramal masih akan berada di area 6.400 sebagai level psikologis.

"Pelaku pasar terlihat mengantisipasi beberapa agenda ekonomi seperti penetapan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI)," papar Dennies melalui risetnya.

Dalam kalender BI, Rapat Dewan Gubernur (RDG) akan berlangsung pada pertengahan pekan ini. Hasilnya bakal diumumkan pada Kamis (25/4) mendatang.
 
Dari eksternal, data pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 Amerika Serikat (AS) juga menjadi penantian pelaku pasar. Hal tersebut akan menjadi landasan pasar dalam bertransaksi.

"Pelemahan (IHSG) diperkirakan terbatas dan akan tertahan di area support," kata Dennies.

Ia meramalkan IHSG bergerak dalam level support 6.341-6.378. Sementara, level resistance berada salam rentang 6.484-6.553.
 
Di sisi lain, Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko berpendapat kondisi IHSG sekarang bisa dimanfaatkan untuk akumulasi beli. Usai jeblok ke area 6.400, pelaku pasar bisa membeli saham dengan harga lebih murah.

"Kesempatan akumulasi di saham berkapitalisasi besar dan saham lapis dua adalah pilihan untuk (IHSG) bangkit," ungkap Yuganur dalam risetnya.

Menurutnya, pelemahan IHSG sebesar 1,42 persen hingga jatuh ke level 6.414 pada penutupan perdagangan Senin (22/4) kemarin disebabkan aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar semata. Maklum, IHSG sebelumnya melompat ke area 6.500. 

"Kami melihat proses koreksi akibat profit taking setelah pemilihan presiden (pilpres) berlangsung," terang Yuganur.
 
Sekadar mengingatkan, satu hari setelah pilpres dilaksanakan pelaku pasar terlihat antusias melakukan transaksi beli. Khusus asing saja, transaksi mencapai lebih dari Rp1 triliun.

Namun, perdagangan seakan berbanding terbalik kemarin karena pasar bergerak di zona merah. Pelaku pasar asing hanya tercatat beli bersih (net buy) sebesar Rp56,37 miliar.

Semalam, bursa saham Wall Street terpantau bergerak bervariasi. Rinciannya, Dow Jones dan NYSE Composite terkoreksi masing-masing 0,18 persen dan 0,07 persen, sedangkan S&P500 dan Nasdaq Composite berhasil menguat sebesar 0,1 persen dan 0,22 persen. (aud/agi)


Kembali