IHSG Diramal Masih Betah di Zona Merah

Diterbitkan pada Senin, 06 May 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih betah di teritori negatif pada Senin (6/5). Pasar saham Indonesia berpotensi semakin loyo.

Dennies Christoper Jordan, Analis Artha Sekuritas mengatakan pelemahan IHSG akan lebih terbatas dari sebelumnya. Ini lantaran IHSG mulai mendekati area jenuh jual (oversold). 

"IHSG diprediksi melemah, support 6.209-6.264 resistance 6.371-6.423," papar Dennies dalam risetnya.
 
Ia menyarankan pelaku pasar untuk memperhatikan beberapa saham, di antaranya PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Sementara, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memaparkan IHSG akan bangkit alias rebound ditopang rilis pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019. Ia optimistis hasilnya lebih baik dibandingkan dengan kuartal I 2018 lalu yang sebesar 5,06 persen. 

"Peluang IHSG untuk segera kembali mencetak rekor tertingginya masih terbuka lebar, hal ini tentunya ditunjang oleh stabilnya kondisi perekonomian dalam negri," ungkap William melalui risetnya.

Menurutnya, indeks akan kembali ke area 6.400. Ia memproyeksi IHSG bergerak dalam rentang support 6.257-6.488. 
 
Sepanjang pekan lalu IHSG melemah signifikan sebesar 1,28 persen ke level 6.319. Nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga turun menjadi Rp7.188 triliun. 

Sudah dua pekan berturut-turut IHSG ambruk lebih dari 1 persen. Sementara, khusus Jumat (3/5) kemarin, indeks terkoreksi 0,86 persen.

Kondisi sebaliknya terjadi pada bursa saham Wall Street. Mayoritas indeksnya menguat pada akhir pekan lalu, misalnya Dow Jones yang naik 0,75 persen, S&P500 0,96 persen, dan Nasdaq Composite 1,58 persen.


Kembali