IHSG Diramal Menguat Tertopang Aksi Beli Pasar

Diterbitkan pada Jumat, 26 July 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat pada perdagangan akhir pekan ini. Penguatan terjadi akibat transaksi beli yang dilakukan pasar usai pelemahan indeks yang terjadi beberapa hari belakangan kemarin.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan secara teknikal potensi pelemahan IHSG juga sudah mulai terbatas. Oleh karena itu, IHSG diramalkan menguat dalam jangka pendek.

"Secara teknikal rentang pelemahan sudah cukup terbatas setelah beberapa hari terakhir mengalami koreksi," papar Dennies seperti dikutip dari risetnya, Jumat (26/7).

Ia memproyeksi IHSG bergerak dalam rentang support 6.373-6.387 dan resistance6.414-6.427. Dennies merekomendasikan saham berkapitalisasi pasar besar (big capitalization/big cap), yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Astra International Tbk (ASII).
 
Sebaliknya, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah berpendapat IHSG masih sulit menguat pada perdagangan akhir pekan ini. Bila dilihat dari kacamata teknikal, indeks sedang berada dalam area konsolidasi.

"Secara teknikal kami proyeksikan IHSG bergerak cenderung terkonsolidasi dengan ancaman melemah pada akhir pekan dengan support resistance 6.370-6.420," ungkap Lanjar melalui risetnya.

Sebagai catatan, IHSG kemarin akhirnya berlabuh di teritori positif usai melemah dalam tiga hari berturut-turut. RTI Infokom mencatat indeks naik 0,25 persen ke level 6.401. Namun, masih banyak pelaku pasar asing yang melakukan aksi jual saham. Dengan demikian, mereka tercatat jual bersih di all market sebesar Rp516,22 miliar.

Walaupun begitu, pasar saham Indonesia tetap lebih beruntung dibandingkan dengan bursa Amerika Serikat (AS). Tiga indeks utama Wall Street terpantau melemah tadi malam, seperti Dow Jones yang terkoreksi 0,47 persen, S&P500 0,53 persen, dan Nasdaq Composite 1 persen.


Kembali