Pelemahan Harga Batu Bara Bayangi Pergerakan IHSG

Diterbitkan pada Kamis, 14 November 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada perdagangan Kamis (14/11). Tapi, laju indeks saham diperkirakan akan dibayangi penurunan harga batu bara yang menekan saham pertambangan.

Pada perdagangan Rabu, (13/11) sektor pertambangan memimpin pelemahan sebesar 1,86 persen.  Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan koreksi harga batu bara dipicu penurunan ekspor emas hitam Newcastle ke level terendah dalam tiga minggu terakhir.

Tak hanya itu, ekspor batu bara Indonesia juga ikut melemah dari 5,68 juta ton di awal menjadi 5,05 juta ton. Tercatat, harga batu bara kontrak ICE Newcastle pada perdagangan awal pekan berada di level US$66,5 per ton atau turun 1,26 persen.

"Hal tersebut sebagai indikasi turunnya permintaan batu bara sehingga berpotensi menaikkan persediaan batu bara global," kata Lanjar dalam risetnya dikutip Kamis (13/11).
 
Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak terkonsolidasi cenderung menguat. IHSG diproyeksi melaju di rentang support 6.125 dan resistance 6.200.

Senada, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan mengatakan akan menguat terbatas. Ia menuturkan IHSG masih tertekan sentimen ketidakpastian global.

Investor, lanjutnya, khawatir terhadap hubungan dagang AS-China yang masih memanas. Selain itu, mereka juga menyoroti kondisi politik di Hong Kong yang belum stabil.

"Secara teknikal mengindikasikan potensi penguatan jangka pendek," ucapnya.
 
IHSG diproyeksi bergerak di rentang support 6.101-6.122 dan resistance 6.174-6.205.

Di sisi lain, IHSG mengalami koreksi pada perdagangan Rabu (13/11). Indeks ditutup di level 6.142 turun 38,49 poin atau 0,62 persen.

Sementara itu, saham-saham utama Wall Street bergerak variatif. Indeks Dow Jones naik 0,33 persen ke level 27.783, S&P 500 naik 2,20 persen ke level 3.


Kembali