Perbaikan Defisit Transaksi Berjalan Beri Tenaga ke IHSG

Diterbitkan pada Jumat, 09 August 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi makin bertenaga pada perdagangan Jumat (9/8). Akhir pekan ini, rilis data neraca transaksi berjalan akan menopang pergerakan indeks. 

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan pasar berekspektasi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) menurun dibandingkan kuartal sebelumnya. Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan mencapai US$7 miliar atau sekitar 2,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I 2019. 

"Ekspektasi CAD Indonesia membaik di kisaran U$5 miliar dari U$7 miliar menjadi faktor optimisme investor," kata Lanjar dikutip dari riset tertulisnya, Jumat (9/8). 
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan juga memproyeksi IHSG melanjutkan penguatan. Data neraca perdagangan China memberikan harapan baru terhadap perang dagang AS-China. 

Tercatat, China berhasil mengantongi surplus dagang mencapai US$ 45,06 miliar Juli lalu. Ekspor China tumbuh 3,3 persen pada Juli dibanding periode yang sama 2018 lalu. Sementara itu, impor turun 5,6 persen. 

"Ada harapan perang dagang akan berakhir damai setelah rilis data neraca perdagangan yang dinilai cukup baik," katanya. 
Ia memprediksi IHSG akan bergerak di level support 6.204-6.240 dan resistance 6.296-6.316. Pada perdagangan hari ini, ia merekomendasikan beli saham PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). 

Pada perdagangan kemarin, IHSG berhasil menguat. Indeks ditutup di level 6.274 naik 70,47 poin atau 1,14 persen.

Sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak menguat pada Kamis (8/8). Dow Jones menguat 1,43 persen ke 26.378, S&P 500 naik 1,88 persen ke 2.938, dan Nasdaq Composite naik 2,24 persen menjadi 8.038.

Ia mengatakan secara teknikal IHSG mengindikasikan potensi penguatan. Indeks diyakini bergerak di rentang 6.251-6.307. 


Kembali