Rilis Data Inflasi akan Pengaruhi Pergerakan IHSG

Diterbitkan pada Kamis, 02 May 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergantung pada rilis data inflasi April 2019 yang akan dirilis Kamis (2/5) ini. Pelaku pasar akan menjadikan salah satu data makro ekonomi itu sebagai landasan dalam melakukan transaksi beli di pasar saham.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memaparkan ketertarikan pelaku pasar dalam melakukan aksi beli juga bergantung dari pernyataan The Fed terkait arah kebijakan moneternya. Dengan demikian, laju IHSG hari ini akan diwarnai berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri.

"Pergerakan akan dipengaruhi pernyataan FOMC (Federal Open Market Committee) dan data inflasi Indonesia untuk April 2019," kata Dennies seperti dikutip dari risetnya, Kamis (2/5).

Dari sisi teknikal, Dennies memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya. Namun, penguatan tersebut belum akan tembus ke area 6.500.
 
"IHSG diprediksi menguat, support 6.417-6.436 resistance 6.465-6.475," jelas Dennies.

Sementara, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan rilis kinerja emiten kuartal I 2019 juga akan memberikan sentimen untuk pasar saham Indonesia. Menurutnya, IHSG akan bergerak di level 6.321-6.498.

"Kinerja emiten selama kuartal pertama yang merupakan salah satu faktor pendorong dan sentimen yang dapat memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG," papar William melalui risetnya.

Ia merekomendasikan sejumlah saham yang bisa ditransaksikan hari ini, antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan terakhirnya ditutup menguat tipis 0,45 persen atau 29,45 poin ke level 6.455. Pelaku pasar asing tercatat beli bersih (net buy) di all market sebesar Rp230,4 miliar.


Kembali